Wake Up Call
Gak seperti biasa-biasanya, gue sendiri berasa kalo ada yang aneh yang terjadi pada diri gue. Mungkin ya ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam keanehan ini. Volume kerjaan yang semakin meningkat, jadwal supervisi ke sana-sini yang semakin padat. Intinya sudah sebulan ini gue meninggalkan shift-siang standard gue di gym.
Even the calling sirens of those brondong-brondong lucu atau pengusaha-pengusaha muda yang biasa nongkrong di shift-siang ndak berhasil menarik gue kembali ke gym. Padahal gue sedang single! That’s the keyword, my friends. Biasanya neh, kalo gue lagi single justru gue memfokuskan diri sejadi-jadinya untuk mempercantik diri mau perawatan kek, mau gym kek. Biasanya gue niat banget. Untuk dapetin apa yang gue mau gue kudu berusaha kuat. No pain, no gain. Apakah akhir-akhir ini, gue udah mulai cuek dengan penampilan? Apakah gue percaya bahwa my knight in shining armor akan datang begitu saja dan menerima gue apa adanya (berlemak maupun tidak)?
Sampe ndak berani nimbang, setiap hari gue cuek aja. Dengan alasan sibuk banget jadi takut sakit, I ate like regular people (well, I tried to eat sparingly like those models before!). Peduli amat ama itungan carbo-intake, setiap hari meneguk Nu-Green Tea (dengan honey yang sumpe-loe enak banget), malem-malem visiting my tukang Ayam Malaya di Menteng, atau mid-nite bites of the lovely strawberry-shortcake dari Bakerzin. Hmmm. Yumster!
Tapi hari ini gue sangat terpukul. Sepertinya yang di Atas memberi gue ganjaran atas ketidakperhatian gue terhadap kebugaran gue sendiri: Abis nyemil 2 (dua!) bungkus Mami (versi millennium-nya Mimi pas kita masih SD), yang tentunia membuat gue rada2 kekenyangan dan mengantuk di kantor, abis itu sembari gue bahas masalah kerjaan sama temen kantor gue si Harry, gue semena-mena ngulet (stretching) di depan Harry sampai kursi kantor gue ampir aja terjungkal ke belakang.
Another stretch and the worse happened. Gubrak (sorry to use this “so last year” word).
Dan gue terjatuh di lantai kantor supersempit itu. Tawa masyarakat berkumandang hingga memekikkan gendang telinga. Dua (I repeat, dua) kaki dari kursi kantor gue (yang supposedly ngga murah-murah amat), terbelah patah hingga melontarkan 2 rodanya beberapa meter away dari TKP.
Aduh apa kabarnya dengan kesuksesan gue yg berhasil menanggalkan15 kilo lemak jenuh gue pada tahun lalu?
This was a wake up call. I am getting fat (again). Tomorrow I will definitely have to hit the gym.
Niatnya.
7 Comments:
This is what I get so far: You're fat.
What's gubrak?
This is only the beginning of the end of the beginning which has no end because it's all a beginning.
Confused?
Me too, 283745324981202345 x more than what you feel. Please translate.
BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHA. Yes Then you can buy new chari with me then, they are discounted adn discontinued :)
at least u have ur manboobs now..enjoy :p
Hey man, there's nothing wrong with being chubby.
The most important thing is you feel comfortable with yourself.
Hmm.. afraid that others won't find you attractive? Easy, there's a big chubby-lover market out there ;)
Huahahah, yes but the person we speak of is "muscle in denial" not that he isn't aware about chubby market place BWAHAHAHA
Then I know what I should give you b'day present: voucher Impression!!! hehe.. yuk!!! sedot lemak aja yuk!!!!
I am not chubby! (in denial)
Post a Comment
<< Home